Jumat, 13 Januari 2012 0 komentar By: imppala-sangiawita

LEMBAH WARU GUNUNG BALEASE SUL_SEL

PENDAKIAN BERSAMA DI GUNUNG BALEASE, SULSEL

XPDC tahun Baru di puncak Balease 3013 mdpl tanggal 28 Des 2011 s/d 11 Jan 2012

Meniti seutas tali sebrangi jurang dalam
Lintasi sungai deras
Ikuti arus lewati jeram2 diantara batu
Merayap dan bergantungan dibukit cadas terjal
Sampaikan salam pada alam
Diam terpaku diatas batu besar
Memandang jauh dibatas langit dan bumi
Biarkan aliran udara sejuk dinginkan jiwa
Menanti mentari terbit diufuk
Bersujud diatas awan dipuncak tanah tertinggi
Duduk bersimpuh serasa melayang
Hamparan Edelweis abadi
Tatapan teduh
Tanpa kata-kata
Melangkah pulang dengan baterai jiwa terisi penuh
Tersenyum..by. oboy s054

Rabu, 11 Januari 2012 0 komentar By: imppala-sangiawita

KODE ETIK PECINTA ALAM


Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah (sebagian) bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa
Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air.
4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan Azas Pecinta Alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974
Senin, 09 Januari 2012 0 komentar By: imppala-sangiawita

Tentang Imppala "Sangiawita" Kendari

Seandainya pohon bisa memberontak dan bicara tentunya ia bakal menjerit ketika ditebang, seadainya satwa liar itu bisa bicara tentunya ia bakal menyelamatkan hidupnya, namun kita sebagai manusia punya mulut, hati, telinga, otak malah diam saja melihat, mendengar jeritan-jeritan alam yang rusak ditangan kerakusan spesies manusia seperti kita ini. Apakah kita bangga dengan kekuasaan kita sendiri sementara kita telah melakukan bunuh diri secara perlahan bersama-sama oleh perbuatan kita sendiri.

Histori

imppala berdiri pada tanggal 13 Desember 1998